PTK: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIRS CHECK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI 7 KENDARI PADA MATERI POKOK GERAK LURUS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIRS CHECK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI 7 KENDARI PADA MATERI POKOK GERAK LURUS
Oleh :
EDI SURIAWAN HAKIM, S.Pd
NIP. 19870321 201001 1 004
SMA NEGERI 7 KENDARI
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KOTA KENDARI
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2011
HALAMAN PENGESAHAN
I. JUDUL PENELITIAN : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIRS CHECK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI 7 KENDARI PADA MATERI POKOK GERAK LURUS.
II. PENELITI
a. Nama Lengkap : EDI SURIAWAN HAKIM, S.Pd
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIP : 19870321 201001 1 004
d. Mata Pelajaran : Pendidikan Fisika
e. Sekolah : SMA NEGERI 7 KENDARI
f. Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 53A
III. LAMA PENELITIAN : 3 Bulan
Dari Bulan : Maret 2011
Sampai Bulan : Juni 2011
Kendari, Juli 2011
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 7 Kendari Kepala Perpstakaan
Drs. Agusman Hanisi,M.Si Drs. Alwi
NIP. 19630905 199002 1 004 NIP. 19621231 200701 1 127
Menyetujui,
Ketua PGRI Kota Kendari
Drs. La Ode Muh. Safei, M.Si
Nip. 19581231 198703 1 126
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah yang Maha Pemberi rahmat karena hanya berkat Rahmat dan Taufik-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian ini dengan judul ” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pairs Check Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Xa SMA Negeri 7 Kendari Pada Materi Pokok Gerak Lurus”.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMA N 7 Kendari , dimana penelitian ini terdiri dari dua siklus. Selanjutnya, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada seluruh rekan-rekan yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.
Demikian penulis sampaikan semoga bantuan yang diberikan mendapat pahala dari Allah SWT. Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak penulis sangat harapkan demi kesempurnaan tulisan ini.
Kendari, Juli 2011
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 6
E. Definisi Operasional....................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Proses Belajar-Mengajar ................................................................ 8
B. Unsur-Unsur Belajar ..................................................................... 12
C. Hasil Belajar................................................................................... 12
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Hasil belajar .................................................................................. 17
E. Model Pembelajaran Pairs Check …............................................ 18
F. Penelitian yang relevan .................................................................. 22
G. Hipotesis Tindakan......................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................... 24
B. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................ 24
C. Subjek Penelitian............................................................................ 24
D. Faktor yang Diteliti........................................................................ 23
E. Prosedur Penelitian.......................................................................... 24
F. Indikator Kinerja............................................................................ 31
G. Data dan Teknik Pengambilan Data............................................... 31
H. Instrumen Penelitian ...................................................................... 30
I. Analisis Instrumen.......................................................................... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian............................................................... 35
B. Pembahasan Hasil Penelitian.......................................................... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..................................................................................... 44
B. Saran............................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 46
LAMPIRAN....................................................................................................... 48
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui proses pendidikan diharapkan menghasilkan siswa lulusan sebagai generasi bangsa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi dan berkepribadian yang utuh, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dalam segala bidang, untuk mengimbangi pembangunan fisik yang terus menerus bertambah setiap saat. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat sektor dibidang pendidikan yaitu dengan cara memperkuat proses pembelajaran di sekolah.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, antara lain dengan perbaikan mutu belajar. Belajar-mengajar di sekolah merupakan serangkaian kegiatan yang secara sadar telah terencana. Dengan adanya perencanaan yang baik, akan mendukung keberhasilan pengajaran. Usaha perencanaan pengajaran diupayakan agar peserta didik memiliki kemampuan maksimum dan meningkatkan motivasi, tantangan dan kepuasan sehingga mampu memenuhi harapan baik oleh guru sebagai pembawa materi maupun peserta didik sebagai penggarapilmu pengetahuan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan sumber daya pendidikan, guru merupakan sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan. Usaha meningkatkan kemampuan guru dalam belajar-mengajar, perlu pemahaman ulang. Mengajar tidak sekedar mengkomunikasikan pengetahuan agar dapat belajar, tetapi mengajar juga berarti usaha menolong sipelajar agar mampu memahami konsep-konsep dan dapat menerapkan konsep yang dipahami.
Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 7 Kendari pada tanggal 11 Maret 2011, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran fisika di kelas masih banyak berfokus pada pembelajaran konsep dan hafalan. Sementara pelajaran fisika dalam pengajarannya menuntut adanya aksperimen atau alat praga. Selain itu juga, guru kurang kreatif dalam mengelola kegiatan balajar mengajar karena dalam mengajar guru masih menerapkan model pembelajaran langsung dimana guru lebih banyak mendominasi pembelajaran sehingga siswa cenderung pasif dan tidak berani menyatakan pendapat. Hal ini menyebabkan siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, akibatnya mata peajaran fisika dianggap sulit serta tidak dipahami oleh siswa sehingga berimplikasi pada rata-rata hasil belajar fisika yang diperoleh siswa kelas XA pada ulangan harian materi pokok gerak lurus semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 25 siswa hanya 5 siswa yang dinyatakan tuntas atau 20 % dan 20 siswa dinyatakan tidak tuntas atau 80 %, dengan nilai rata-rata 58. Nilai ini berada di bawah standar ketuntasan belajar minimal yang ditetapkan oleh kurikulum yaitu 65 (sumber: guru bidang studi fisika dan Wakasek kurikulum). Berdasarkan uraian di atas perlu diupayakan model pembelajaran yang efektif dan efisien, sebagai alternatif untuk meningkatkan aktivitas belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan diskusi yang dilakukan oleh peneliti dengan guru bidang studi fisika diambil suatu kesepakatan bahwa salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check.
Model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check adalah suatu model pembelajaran yang mengajarkan kepada siswa untuk dapat bertanggungjawab dalam mengkoordinasi kelompoknya masing-masing dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam belajar sambil bermain sehingga membuat siswa dapat meningkatkan minat dan motivasi dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran ini bertumpu pada kerja kelompok kecil, berlawanan dengan pembelajaran klasikal (satu kelas penuh) dan terdiri dari beberapa tahapan yaitu: (1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan (2) Guru membentuk kelompok berpasangan (3) Satu orang bekerja menyelesaikan soal dan pasangannya bertugas sebagai tutor, memeriksa dan mengecek (4) Pemeriksa mengecek pekerjaan pasangannya, jika ada pertentangan diantara mereka, mereka boleh menanyakannya pada pasangan lain dalam kelompok (5) Jika pasangan setuju dengan jawaban, yang berarti benar, tutor memberi pujian (6) Pembelajar berganti peran dan mengulangi langkah 3 – 5. Pembelajar yang berperan sebagai tutor menjadi pemecah masalah (7) Jika jawaban benar, mereka sling berjabat tangan (8) Kelompok mempersentasekan hasil diskusi (9) guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling baik.
Berdasarkan alasan yang telah dikemukakan, maka penulis berkeinginan untuk mengadakan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pairs Check untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XA SMA Negeri 7 Kendari pada Materi Pokok Gerak Lurus”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check dapat menjadi solusi alternatif yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XA SMA Negeri 7 Kendari pada materi pokok Gerak Lurus ? Untuk menjawab permasalahan utama ini dirumuskan beberapa pertanyaan khusus sebagai berikut.
1. Bagaimana gambaran aktivitas belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check pada materi pokok Gerak Lurus ?
2. Bagaimanakah gambaran hasil belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check pada materi pokok Gerak Lurus ?
3. Bagaimanakah gambaran peningkatan hasil belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check pada materi pokok Gerak Lurus pada setiap siklus ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah menguji secara empiris penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check sebagai salah satu alternatif yang tepat dalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XA SMA Negeri 7 Kendari pada materi pokok Gerak Lurus.
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran atau data empiris dan mendeskripsikan tentang:
1. Aktivitas belajar siswa kelas XA SMA Negeri 1 7 Kendari pada materi pokok gerak lurus setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check.
2. Hasil belajar siswa kelas XA SMA Negeri 7 Kendari pada materi pokok gerak lurus setelah diajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check.
3. Peningkatan hasil belajar siswa kelas XA SMA Negeri 7 Kendari pada materi pokok gerak lurus setelah diajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, sebagai latihan dalam melakukan penelitian secara ilmiah dalam hal ini melakukan penelitian tindakan kelas guna mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialami oleh guru dalam kagiatan pembelajaran di kelas, serta mendapatkan wawasan dan pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check.
2. Bagi siswa, mendapatkan kesempatan belajar fisika dengan lebih bermakna sehingga hasil belajar akan lebih bertahan lama.
3. Bagi guru, diharapkan dapat memahami dan berinovasi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang studi fisika khususnya di SMA Negeri 7 Kendari.
4. Bagi sekolah, memperoleh sumbangan inovasi pembelajaran operasional yang relevan dengan nuansa pembelajaran yang diinginkan dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya salah pemaknaan dari setiap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka secara operasional istilah-istilah tersebut didefinisikan sebagai berikut.
- Model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check adalah model pembelajaran dimana siswa berkelompok berpasangan yang terdiri atas dua orang, salah seorang menyajikan persoalan dan temannya mengerjakan, pengecekan kebenaran jawaban, bertukar peran, penyimpulan dan evaluasi.
- Aktivitas belajar fisika merupakan perilaku atau interaksi edukatif siswa dengan sumber belajar selama proses pembelajaran yang meliputi mendengarkan /memperhatikan penjelasan awal guru, membaca dan menelaah (buku teks, LKS), kompak membagi tugas, satu siswa sebagai pelatih dan satu siswa mengerjakan soal, pelatih aktif membantu partnernya mengerjakan soal yang ada di LKS, berdiskusi terhadap masalah yang dihadapi dalam mengerjakan soal, pelatih aktif mengecek pekerjaan partnernya, saling memberikan pujian kepada partner jika benar, Seluruh pasangan tim membandingkan jawaban dan mendengarkan guru dalam mengarahkan jawaban/ide sesuai konsep.
- Hasil belajar fisika adalah nilai yang diperoleh siswa setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check dan setelah diberikan tes hasil belajar yang berupa tes siklus dengan tes berbentuk essai.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis data penelitian yang digunakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check secara umum pada setiap siklus cenderung mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari perolehan rata-rata aspek model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check siswa pada siklus I sebesar 1,84 yang berada pada kategori sedang, pada siklus II sebesar 2,72 yang berada pada kategori tinggi.
2. Hasil Belajar Fisika kelas XA SMA Negeri 7 Kendari pada materi pokok gerak lurus untuk Siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 63,39 dengan nilai minimum 50 dan nilai maksimum 80 sedangkan pada Siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 75,17 dengan nilai minimum 60 dan nilai maksimum 90.
3. Hasil Belajar Fisika kelas XA SMA Negeri 7 Kendari pada materi pokok Gerak Lurus cenderung mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 63,39 dengan standar deviasi 8,71 atau tingkat pencapaian sebesar 63,39 %, pada siklus II nilai rata-rata siswa sebesar 75,17 dengan standar deviasi sebesar 8,86 atau tingkat pencapaian sebesar 75,17%.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Sekolah harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk melakukan PTK, berkolaborasi dengan teman guru lainnya, dapat secara bebas meminta teman untuk menjadi pengamat bagi kelasnya, dan bebas berdiskusi tentang kemajuan kelasnya, disamping dapat menumbuhkan rasa saling mempercayai.
2. Guru dan siswa harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi bahwa mereka sedang melakukan satu pembaharuan yang didukung oleh kepala sekolah dan juga orang tua.
3. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Pairs Check dengan materi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Adey, P. (eds). 1989. Adolescent Development and School Science. Englan. P.
Arifin, 1991. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik – teknik Prosedur. Bandung : Rosadkarya
Arikunto, Suharismin,1987. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :Bumi Aksara.
----------------. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
--------------. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Bell, B.F. 1993. Children’s Science, Constructivism and Learning In Science. Geelong: Victoria Deakin University, Australia.
Dimyati & Mujiono. 2006. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Hamalik, O.1986. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Muhibbin Syah, 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Rosdakarya.
Munaf, Syambasri. 2001. Evaluasi Pendidikan Fisika. Jakarta. Rineka Cipta.
Munandar. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung: Erlangga.
Nasir, M. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung: Erlangga.
Nurung, Muh. 2003. Pengaruh Pelatihan Motif Berprestasi terhadap Peningkatan Motif Berprestasi Siswa. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Salwin, MD., 1996. Model Pembelajaran CLIS dalam upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Memahami dan Mengembangkan Konsep Fisika. Tesis Magister PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Sa’adah, Ridwan. 2002. Identifikasi dan Penanggulangan Kesulitan Siswa dalam Mempelajari Konsep Cahaya. Tesis UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Slameto, 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta.
Sudjana.1990. Metoda Statistika (Edisi Revisi). Bandung: Tarsito.
---------. 1991. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
---------. 1992. Metoda Statistika (Edisi Revisi). Bandung: Tarsito.
---------. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sukmadinata. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Mengajar Model CLIS (Children Learning In Science) terhadap Prestasi Belajar Siswa. Skripsi S1 UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Supriyono. 2003. Pendekatan, Metode, dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Syafrina, Alfiati. 2000. Pengembangan Model CLIS untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Kelas 3 SD pada Konsep Hewan dan Benda. Tesis UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Tuckman, R.W. 1987. Conducting Educational Research. New York: Court Brace Jaranurch. Inc.
Tytler, Russell. 1996. Constructivism and Conseptual Change Views of Learning In Science. Bandung: IMAPIPA PPS IKIP Bandung & PPS IKIP Bandung.
Usman & Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mangajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
------------------------, 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya
mas bisa dishare gak bab 2 nya? penting banget mau liat model pembelajaran pair checks nya..
BalasHapuskak bisa share materi pair cheknya susah bangeet cari bukunya d'gramedia..ini emailku as_nhy89@yahoo.co.id
BalasHapusterima kasih sebelumnya
gan ane boleh minta file lengkapY kgk? buat dimasukin ke prop sm skrip ane sbgai hasil penelitian yg relevan. atau minta hasil dari tingkat keberhasilanY aja,, email: w_yanto7@ymail.com
BalasHapusgan, bisa minta file lengkapnya tidak?
BalasHapusemail : tatojaalfa@ymail.com
Mas bisa minta file lengkapnya gak?? email windaoctavia24@gmail.com
BalasHapusmas, bisa minta file lengkapnya? ini email saya: larrarethamelina@gmail.com
BalasHapus